The Last Airbender - Aang

Desain Pesan Pembelajaran

           Kegiatan wajib seorang siswa adalah belajar. Belajar merupakan kunci sukses untuk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi muda yang akan membangun negara, dan akhirnya berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Seorang pembelajar sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar seorang peserta belajar. Melihat peran yang begitu penting, maka perlu diterapkannya metode belajar yang efektif dan efisien agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan menyenangkan dan tidak membosankan.

Kegiatan belajar mengajar di kelas maupun di luar kelas dapat berjalan lancar apabila dalam proses belajar mengajar si pembelajar menggunakan media, metode, dan strategi pembelajaran yang tepat.

Beberapa kategori media dalam buku Instructional Technology and Media for Learning (Sharon E. Smaldino, 2008:7) diantaranya:

1. Teks, merupakan media yang ditampilkan dalam format buku, poster, papan tulis, layar komputer, dan sebagainya,

2. Audio, mencakup apapun yang siswa dengar, suara orang berbicara, musik, suara bising, dan sebagainya,

3. Visual, diantaranya berupa diagram, slides, gambar, foto, gambar di buku, kartun, dan sebagainya.

4. Video, merupakan media yang menampilkan gerak, yaitu video, animasi komputer, dan sebagainya,

5. Manipulatif objek, merupakan media yang dapat dirubah bentuk, disentuh, dan dikreasikan siswa menjadi sesuatu yang baru untuk keperluan belajar,

6. Orang-orang (teknisi), yaitu seorang guru, siswa, dan orang lain yang dianggap bisa.

Pembelajar menggunakan beberapa media untuk menarik perhatian peserta belajar. Menurut buku Desain Pesan Pembelajaran (Dr. C. Asri Budiningsih, 2003:122), semakin baik perhatian siswa, proses dan hasil belajar akan semakin baik pula. Sebaliknya, jika siswa kurang memperhatikan maka hasil belajar akan menurun. Biasanya mereka menggunakan media komputer yang dapat menggabungkan beberapa jenis media (multimedia). Salah satu software komputer yang sering dipergunakan adalah PowerPoint. Dalam menggunakan media, pesan yang akan disampaikan harus didesain terlebih dahulu agar penerima pesan lebih mudah dalam memahami.

Menurut buku panduan tutorial Microsoft PowerPoint dari Sistem Informasi UKDW (2005), Microsoft PowerPoint adalah suatu software yang akan membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah.

Dalam buku Microsoft PowerPoint (2007), Microsoft Powerpoint merupakan sebuah program komputer bagian dari Microsoft Office, yang dapat digunakan untuk mengatur dan menyajikan informasi dalam bentuk slide elektronik.

Dari wikipedia bahasa Indonesia, Microsoft Powerpoint adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft Office di dalam paket aplikasi kantoran mereka, selain Microsoft Word, Excel, Access, dan beberapa program lainnya. Aplikasi ini berjalan di atas sistem operasi Xenix. Aplikasi ini sangat banyak digunakan apalagi oleh kalangan perkantoran dan pebisnis, para pendidik, siswa, dan trainer. Di mulai versi Microsoft Office System 2003, Microsoft mengganti nama dari sebelumnya Microsoft PowerPoint menjadi Microsoft Office PowerPoint. (http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint).

Dalam www.wikipedia.com, dijelaskan sejarah adanya program aplikasi PowerPoint. Aplikasi Microsoft PowerPoint ini pertama kali dikembangkan oleh Bob Gaskins dan Dennis Austin sebagai Presenter untuk perusahaan bernama Forethought, Inc yang kemudian mereka ubah namanya menjadi PowerPoint. Pada tahun 1987, PowerPoint versi 1.0 dirilis, dan komputer yang didukungnya adalah Apple Macintosh. PowerPoint kala itu masih menggunakan warna hitam/putih, yang mampu membuat halaman teks dan grafik untuk transparansi overhead projector (OHP). Setahun kemudian, versi baru dari PowerPoint muncul dengan dukungan warna, setelah Macintosh berwarna muncul ke pasaran. Microsoft pun mengakuisisi Forethought, Inc dan tentu saja perangkat lunak PowerPoint dengan harga kira-kira 14 Juta dolar pada tanggal 31 Juli 1987. Pada tahun 1990, versi Microsoft Windows dari PowerPoint (versi 2.0) muncul ke pasaran, mengikuti jejak Microsoft Windows 3.0. Sejak tahun 1990, PowerPoint telah menjadi bagian standar yang tidak terpisahkan dalam paket aplikasi kantoran. (http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint)

Menurut beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa PowerPoint adalah salah satu aplikasi dari Microsoft Office yang dibuat untuk menampilkan suatu pesan agar mudah dalam proses penyampaiannya. Dalam konteks pembelajaran, PowerPoint merupakan media pembelajaran untuk mempermudah penyampaian pesan pembelajaran kepada peserta belajar agar mudah dimengerti.

Fungsi PowerPoint

Menurut buku panduan tutorial Microsoft PowerPoint dari Sistem Informasi UKDW (2005), Microsoft PowerPoint akan membantu sebuah gagasan menjadi lebih menarik dan jelas tujuannya jika dipresentasikan. Microsoft PowerPoint akan membantu dalam pembuatan slide, outline presentasi, presentasi elektronika, menampilkan slide yang dinamis, termasuk clip art yang menarik, yang semuanya itu mudah ditampilkan di layar monitor komputer.

Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori yaitu multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna dan berjalan berurutan, contohnya TV, film, dll. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya (PPPPTK TK & PLB). PowerPoint dapat menggabungkan beberapa unsur media dan masuk dalam multimedia interaktif, yaitu multimedia yang dapat dioperasikan oleh pengguna.

Manfaat media PowerPoint adalah proses pembelajaran akan lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan, dan proses belajar mengajar tidak membosankan, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.

Penggunaan Powerpoint dalam Mempermudah Belajar

Hampir semua pembelajar menggunakan media saat menyampaikan pesan pembelajaran di kelas. Biasanya mereka menggunakan media visual agar mendapatkan perhatian dari peserta belajar, seperti menggunakan media PowerPoint. Menurut sumber dari internet, dalam menggunakan PowerPoint, ada beberapa hal yang perlu kita ingat sebelum membuatnya. Membuat presentasi tidak hanya sekedar menampilkan slide pada layar namun harus memperhatikan isi dari pesan yang ingin disampaikan agar tepat dan sesuai tujuan. Mendesain slides dengan tepat adalah kuncinya. Pesan harus dapat terbaca dengan jelas dan tampilannya juga harus menawan serta tidak membosankan. (http://8studio-desainmultimedia.blogspot.com/2010/07/cara-membuat-presentasi-yang-menarik.html).

Buatlah presentasi yang tidak terlupakan oleh para pebelajar. Dalam menggunakan (media) PowerPoint harus diperhatikan mengenai cara penulisan, gambar, warna, animasi dan video, serta audio/suara.

1. Cara penulisan

Teks dalam slide PowerPoint merupakan informasi yang sifatnya verbal (terbaca) diubah menjadi bentuk visual (terlihat). Huruf, ketika dibaca menghasilkan bunyi baik dilafalkan maupun dalam hati, huruf dalam hal ini merupakan alat representasi bahasa verbal. (PPPPTK TK & PLB).

Sumber dari internet menyebutkan (http://y2n.staff.uns.ac.id/100/tips-membuat-presentasi-powerpoint-yang-profesional.html) cara penulisan yang perlu diperhatikan dalam slide PowerPoint adalah:

a. Jangan terlalu banyak kata

Salah satu kesalahan yang sering terjadi saat membuat presentasi adalah penggunaan teks yang terlalu banyak pada sebuah slide. Ini akan menyebabkan dua hal: audiensi akan terlalu sibuk membaca teks presentasi daripada menyimak penjelasan. Cukup tampilkan secara lugas pokok-pokok pikiran saja. Ini akan membuat audiensi memahami hal-hal terpenting dari penjelasan pembelajar. Batasi setiap slide untuk tiga atau empat pokok pikiran saja, atau cukup sebuah paragraf pendek. Setiap poin sebaiknya hanya diikuti oleh satu atau dua kalimat penjelasan. Jika membutuhkan lima sampai enam pokok bahasan untuk ditampilkan, maka hilangkan teks penjelasnya dan jelaskan saja saat presentasi. Jika lebih banyak lagi pokok bahasan yang ingin ditampilkan, bagilah ke dalam dua buah slide. Tampilan yang simpel pada setiap slide akan membuat audiensi menyimaknya dengan jelas.

b. Kurangi Ragam Font

Batasi ragam font agar peserta belajar gampang dalam membaca. Hal ini sangat penting saat Anda mengolah slides. Boleh saja memakai dua jenis font dalam satu slide, namun dengan menggunakan satu font saja bisa membuat tampilan slides yang bagus dan menarik. Manfaatkan ukuran huruf yang berbeda untuk judul dan subjudul, bisa dengan menebalkan atau memiringkan huruf.

c. Jenis Huruf (Font)

Batasi ragam font agar peserta belajar gampang dalam membaca. Hal ini sangat penting pada saat mengolah slides. Boleh memakai dua jenis font dalam satu slide, namun dengan menggunakan satu font saja bisa membuat tampilan slides yang bagus dan menarik. Manfaatkan ukuran huruf yang berbeda untuk ujud dan sub judul, bisa dengan menebalkan atau memiringkan huruf.

d. Pergunakan desain yang konsisten

Menggunakan slide master sehingga layout, font, bulleting, dan animasi pergantian slide menjadi konsisten hingga akhir presentasi.

e. Batasi jumlah baris dalam setiap slide

Jumlah baris dalam slide yang terlalu banyak menyebabkan silde tersebut menjadi terlalu penuh, sehingga teks menjadi kecil-kecil. Akibat yang lebih parah, auidense tidak akan mau mencerna informasi dalam slide tersebut. Sampaikan poin-poin pokok dalam setipa slide, kemudian andalah yang harus mengembangan dan membumbui ketika melakukan presentasi.

f. Pertimbangkan untuk membuat tombol-tombol yang langsung menghantarkan pada slide tertentu, sehingga bisa melompat maju ataupun mundur tanpa harus melewati silde demi slide. Hal ini seringkali diperlukan.

2. Gambar

Berikan gambar-gambar ilustrasi yang sesuai untuk membumbui sebuah slide presentasi. Satu gambar memberikan puluhan kali lipat informasi, oleh karena itu jika memungkinkan ditampilkan secara grafis akan lebih baik ditampilkan secara grafis, misalnya tabel, skema, dll. (http://8studio-desainmultimedia.blogspot.com/2010/07/cara-membuat-presentasi-yang-menarik.html).

Gambar adalah bahasa visual yang bisa dimanfaatkan di saat bahasa verbal dianggap kurang mampu untuk merepresentasikan pesan bersifat citra abstrak. Pesan abstrak akan menjadi nyata jika disajikan dalam wujud gambar. Satu gambar katanya kadang-kadang lebih bunyi dari seribu kata, oleh karenanya hati-hati dalam menampilkan gambar. Tampilkan gambar jika hanya dianggap ada gunanya dan perlu, hindari penggaan gambar yang hanya bersifat penghias (PPPPTK TK & PLB).

3. Warna

Usahakan warna yang dipakai jangan terlalu banyak dan berbaur saty sama lain. Batas warna yang satu dengan yang lain hendaknya diusahakan jelas. Pergunakan dua atau tiga warna saja. Warna yang terlalu banyak dan saling berbaur akan melelahkan mata yang melihatnya (Dr. C. Asri Budingingsih, 2003:113).

Seperti elemen komunikasi visual lainnya, warna juga memiliki fungsi secara fisik dan psikologis. Dia berfungsi secara fisik baik jika dalam penampilannya mampu memperjelas indera penglihatan dalam menangkap objek yang disajikan. Biasanya terdapat kontras antara objek dengan latar belakangnya. Warna akan berfungsi psikologis, jika penampilannya menghasilkan perasaan tertentu, misalnya sedih, gembira, sentimental, dingin, panas, cemburu, dan lain sebagainya. Oleh karenanya pilihan warna sebaiknya didasari oleh konsep kreatif yang telah ditetapkan sesuai topik pembelajaran. Nuansa psikologis warna untuk mengoptimalkan fungsi fisik dari sebuah warna, pilih warna yang perbedaan intensitas tinggi misalnya, objek berwarna putih diletakkan di atas latar berwarna biru. Intensitas warna agar mudah mendapatkan kontras, warna dapat dianalogikan secara oposisi biner: panas dingin, maskulin feminine, keras lembut, popular klasik, muda tua. Selain pendekatan itu, seluruh warna juga dapat ditingkatkan intensitasnya dengan cara menambahkan warna-warna tersebut ke putih (tin), sebaliknya untuk meredam intensitas dapat ditambahkan unsur hitam (shade). (PPPPTK TK & PLB).

4. Animasi dan Video

Animasi artinya menghidupkan gambar yang mati, menggerakkan gambar yang diam dengan cara membuat metamorfosa dari bentuk semula ke bentuk selanjutnya dalam durasi tertentu. Video adalah menangkap citra yang bergerak untuk selanjutnya disimpan dalam rangkaian foto yang diam dan diputar kembali menjadi gerak sesuai durasi yang dikehendaki. Perbedaan prinsip kerja inilah yang dapat dieksplorasi dan dimanfaatkan untuk mendukung penyajian materi ajar bebasis multimedia. Video cocok untuk ‘menyajikan’ realitas dan animasi cocok untuk ‘menciptakan’ realitas dari sesuatu yang semu, sesuatu yang tidak mampu ditangkap oleh realitas dalam citra visual. Dengan memperhatikan karakteristik tersebut, semestinya akan terhindar dari penyajian animasi dan video demi sekedar ‘meramaikan’ tampilan tanpa pertimbangan fungsinya. (PPPPTK TK & PLB). Hindari penggunaan animasi dan sound effect yang glamor. Animasi dengan diiringi sound effect yang glamour justru menyebabkan presentasi anda tidak profesional, berkesan kekanak-kanakan, dan tidak serius. (http://y2n.staff.uns.ac.id/100/tips-membuat-presentasi-powerpoint-yang-profesional.html).

5. Audio (Suara)

Audio tidak dapat dipisahkan dengan unsur visual. Unsur audio merupakan sarana untuk menyampaikan informasi tentang esensi persoalan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan melalui multimedia pembelajaran. Selain itu, unsur audio juga merupakan unsur penarik perhatian siswa agar menyimak isi pesan yang dikomunikasikan. Unsur audio dapat dimanfaatkan untuk memperkaya imajinasi dengan cara menghadirkan theatre of mind agar isi materi pelajaran lebih dihayati oleh siswa. Unsur audio dalam multimedia pembelajaran dapat berupa dialog, monolog, narasi, sound/special effect, dan ilustrasi musik. Dialog merupakan target inferensi yang menyampaikan penggalan-penggalan komunikasi dua arah antara pemeran yang ditampilkan dalam multimedia pembelajaran. Musik berfungsi sebagai pendukung suasana yang mengarah dalam multimedia pembelajaran. Peran unsur komunikasi visual dalam membuat bahan berbasis teknologi informasi dan komunikasi tidak semata perkara mengutak atik warna, huruf, gambar, animasi, dan tata letak, namun juga membutuhkan suara.

D. Kelebihan dan Kekurangan penggunaan PowerPoint

1. Kelebihan

Menurut pembahasan di atas, dapat diperoleh beberapa kelebihan dari penggunaan PowerPoint.

- Pembelajaran lebih interaktif, jumlah waktu mengajar pembelajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan, dan proses belajar mengajar tidak membosankan, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan

- Dapat menggabungkan berbagai macam jenis media (multimedia)

- Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.

2. Kekurangan

Menggunakan PowerPoint tentu saja harus menggunakan komputer (PC), karena PowerPoint adalah salah satu software yang ada pada media komputer (aplikasi dari Microsoft Office). Menggunakan PowerPoint juga harus membutuhkan LCD projektor untuk menayangkan presentasi di dalam kelas maupun di depan banyak pebelajar. Oleh karena itu, slide PowerPoint tidak dapat dipergunakan dengan efisien apabila salah satu media pembelajaran tersebut tidak ada.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011, Microsoft Power Point, http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint, diakses 29 Maret 2011, pukul 21.34 wib.

_______, Aplikasi Multimedia Pengembangan Desain Pembelajaran, PPPPTK TK & PLB.
Artapati, Lalu Wirya. 2009. Desain Pesan Pembelajaran Media Pembelajaran, (http://wiryaterulakat.blogspot.com/2009/05/desain-pesan-pembelajaran-media.html, diakses 6 Maret 2011, pukul 03.01 wib.

Budiningsih, C. Asri. 2003. Desain Pesan Pembelajaran, koleksi buku pribadi Isniatun Munawaroh, S. Pd. Jurusan teknologi pendidikan, FIP, UNY.

Rizki, M. 2008. Membuat Presentasi yang Baik dengan PowerPoint, http://rangkuman-pelajaran.blogspot.com/2008/12/membuat-presentasi-yang-baik-dengan.html, diakses 6 Maret 2011, pukul 02.34 wib.

Smaldino, Sharon E. 2008. Instructional Technology and Media for Learning, Columbus: Pearson Merrill Prentice Hall.

Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: UNY Press.

Sutisna, Asep. 2010. Cara Membuat Presentasi yang Menarik, http://8studio-desainmultimedia.blogspot.com/2010/07/cara-membuat-presentasi-yang-menarik.html, diakses 6 Maret 2011, pukul 02.30 wib.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Bandung: Citra Umbara.

Yayan, 2008. Tips Membuat Presentasi Powerpoint yang Profesional, http://y2n.staff.uns.ac.id/100/tips-membuat-presentasi-powerpoint-yang-profesional.html, diakses 7 Maret 2011, pukul 19.32 wib.

Read More...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS